You don’t choose your familly, they are God’s gift to you as you are to them.

Entah gimana ceritanya bisa ketemu keluarga yang ini. Ina, mb ria, titin, azam, bapak. Keluarga bersahaja yang dengan skenario begitu apik Allah pertemukan kami. Hari itu, hari itu kami menyaksikan bagaimana keluarga itu benar-benar pemberian dari Allah. Menyempatkan diri untuk hadir di tengah begitu banyaknya kewajiban yang harus diselesaikan, terbayar tunai dengan pertemuan singkat itu. Aah, kita benar-benar tak punya kuasa untuk memilih mereka, melainkan Allah memberikannya dan bagian kita adalah menjaga agar tetap terjalin ikatannya dan senantiasa membawa keberkahan. Terakhir, biarkan saya menutup dengan mengutip syair terkenalnya Imam syafii tentang merantau. Karena memang dengan sebab merantau dan berjalan menyusuri tiap jengkal bumi Allah inilah kami bertemu dengan Ina dan Bapak sekeluarga.
Enjoy, :D

Orang pandai dan beradab tidak akan diam di kampung halaman, Tinggalkan negrimu dan merantaulah ke negeri orang. Pergilah kau, kan kau dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan. Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.