Selasa, 12 Juli 2011



::haiii::

Agak aneh emang, dengan umur yang hampir 22 tahun, ternyata aku masih ngalamin yang namanya tumbuh gigi. Yang ku tahu selama ini, proses yang paling menyakitkan dari urusan pergigian ini adalah proses copotnya. Tapi ternyata sodara-sodara yang namanya tumbuh gigi di usia segini itu jauh lebih menyakitkan.   >.<

Bayangin aja, selama satu bulan, si calon gigi atau si gigi yang mau numbuh itu harus merobek gusi (bener gusi bukan sie). Setelah berhasil dirobek, si gigi tadi akan sedikit demi sedikit muncul ke permukaan. Tapi masalah blum selesai sampai disitu. Si gigi baru akan menyentuh pipi bagian dalam. Karena itu gigi baru datang, maka dia akan menabrak pipi rongga mulut. Bahasa gampangnya gigi bari itu belum fit lah ada di dalem mulut. Jadi rongga mulut harus menyesuaikan dulu dengan gigi yang baru tadi. Bahasa gampangnya lagi adalah, pipi nya jadi bk alias BENGKAK. Beneran bengkak gede gitu, pipi yang tadinya udah tembem ini jadi makin tembem. Huhu. Bahkan ada satu hari badan ku sampai panas demam gitu. Super sekali kan si gigi geraham bungsu tadi.

Yang ada di kepala adalah bayangan banyangan serem orang – orang yang punya kasus sama gigi geraham bungsunya. Kalo di istilah medis nya adalah impaksi, yaitu keadaan dimana gigi geraham bungsu itu tidak tumbuh sebagaimana mestinya. Jadi, kondisinya ada beberapa individu yang rongga mulutnya tidak muat untuk menampung si “anak baru” ini. Jadilah dia tumbuh tidak semestinya, ada yang menabrak gigi yang lain, ada yang menabrak pipi bagian dalam. Pokoknya tabrak sana sini deh. Nah, hal tersebut Emi (2007) terjadi karena proses evolusi. Manusia seiring dengan perkembangan zamannya dengan pola hidup mengkonsumsi makanan yang lunak, sehingga terjadi evolsi pada ukuran rahangnya. Ukuran rahang manusia mengalami pengecilan sehingga rahang nya tidak dapat menampung ke 32 buah gigi yang seharusnya. Gak kebayang apa aja yang dimakan sama orang – orang zaman dahulu kala, yang rahangnya gede – gede itu J



Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengcounter kelakuan si gigi geraham bungsu, ini yang kemarin aku lakuin. 

1. Konsultasi dengan ahli
Saat itu aku gak begitu ngerti dengan apa yang sebenarnya terjadi di dalam mulut. Akhirnya aku tanyakan pada ahlinya. Ku tanyakan dengan salah seorang teman yang kuliah di kedokteran gigi. Beliyau menyarankan untuk meraba bagian gigi yang mau tumbuh, apakah ada kelainan atau tidak. Misalnya, apakah ada tonjolan di tempat yang tidak seharusnya, apakah jika diraba atau ditekan terasa sakit dan sebagainya. Jika hal – hal tersebut ternyata menjadi gejala, maka harus dipastikan dengan rotngen. Ya kan takutnya benar benar terjaadi impaksi, jadi bisa dilakukan tindakan selanjutnya agar tidak menjadi parah dan berlarut – larut. Getoh.

::gini ni yang terjadi sama gigi kamu kalo impaksi::



2. Kumur – kumur dengan air garam hangat
Ini sie saran dari ibu ku tercintah. Di suatu malam yang begitu mencekam, si gigi graham bungsu berulah lagi. Dan ibunda tercinta telpon. Walhasil aku yang cerewet ini jadi pendiem, ditanyain jawabnya Cuma ah oh doang. Dan meluncur lah cerita tentang si gigi bungsu ini. Dan saran paling manjur yang diberikan oleh my momy adalah kumur-kumur dengan air garam hangat. Dan it works sodara – sodara. Mungkin gini teorinya (mungkin lho, lagi males nyari ilmiahnya J ) air garam dapur kan dapat sebagai antibakteri sehingga dapat membunuh bakteri bakteri yang ada di gigi. Bakteri itu yang kadang menyebabkan rasa sakit di gigi. Selain itu airnya yang hangat tadi memberikan rasa yang nyaman di dalam mulut. Ya kurang lebih begitulah teori yang saya simpulkan sendiri. he

3. Selalu jaga kebersihan gigi dan mulut
Secara di dalam rongga mulut sedang terjadi aktivitas yang menyangkut hidup dan mati, ya setidaknya hidup dan mati gigi itu sendiri, maka sangat dianjurkan untuk tetap menjaga kebersihan gigi dan mulut. Sikat gigi tetep ya sebelum tidur, kalo perlu kumur dengan cairan kumur. Agar selama proses itu, kalaupun ada luka di dalam rongga mulutnya, kemungkinan untuk terjadi infeksi jadi kecil. Ya meskipun mulut dan gigi adalah tempat yang paling banyak bakterinya dan kumannya, tapi ya namanya juga usaha meminimalisir. 

4. Makan makanan yang lunak
Kalo yang ini sie pilihan ya. Soalnya kan ada orang – orang tertentu yang sangat tidak suka akan makanan luna, salah satunya bapak saya, jadi ya paling tidak jangan beratkan gigi yang sedang mau tumbuh itu dengan makanan yang keras keras. Seperti batu, kerikil dan sebagainya. #kidding. Maksudnya gak usah dulu deh makan tenderloin atau semacamnya yang memberatkan kerja gigi kita.

Ya begitulah beberapa hal yang ku lakukan ketika gigi geraham bungsu ini tumbuh. Sekarang pun sebenarnya belum tumbuh sempurna, maksudnya belum keluar semua gigi gerahamnya. Baru kelihatan dikit nyembul diantara gusi dan gigi. Alhamdulillah gak ada kelainan yang membutuhkan penanganan lebih lanjut seperti operasi atau pencabutan dan sebagainya. Dan aku pun sudah bisa tersenyum dengan manis lagi ^_______^. Enjoy,.,











sumber gambar sini



1 komentar:

hihihi baca postinganya bikin ketawa lucu juga kak..
gigiku juga lagi tumbuh kak, ^^
oya kak, salam kenal..

REPLY

Purnama Menatap Dunia . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates