17 Tahun Menjadi Kakak
Mengapa adik
saya tidak mau digandeng? Padahal, taukah kamu wahai adikku. Siapa yang
menggandengmu saat mau menyebrang jalan ketika kita akan berangkat sekolah
dulu. Siapa yang tidak mau melepaskan tangannya disaat kita dikejar anjing dulu.
Siapa siapa? Ah, kamu sudah besar ya sekarang.
Selamat
mensyukuri hari lahir ya Adek sholih.
17 tahun bagi banyak orang adalah umur
yang menunjukkan kedewasaan dan kedewasaan memiliki konsekuensi yang tidak
ringan termasuk bertanggung jawab lebih
atas keputusan dan juga hidupnmu.
Ketika semua
harapan tertumpu padamu, aku tau pasti berat rasanya memikul semuanya. Tapi
yakinlah dek, ketika kita mau saja sedikit percaya bahwa jalan yang sedang kita
tempuh sekarang ini, meski sulit, meski panjang, meski melelahkan, akan ada
senyum bangga ibu bapak di ujungnya kelak.
Adek sholih,
Maafkan kakakmu
ini yang tidak bisa membersamai masa pendewasaanmu. Tapi, kakakmu ini, yang
gagap teknologi dan mungkin menurutmu menyebalkan jika diajak ngobrol tentang teknologi,
punya segudang dukungan untuk mu menggapai semua cita yang kau inginkan.
Meski kadang
obrolan kita gak nyambung, kita masih bisa berbincang sampai berjam-jam di
skype kan?
Meski kadang
pertemuan kita hanya berisi pertengkaran, kamu tetap terus menanyakan kapan aku
pulang kan?
Meski tinggimu
sekarang seratus tujuh puluh sentimeter lebih, kamu tetap adik kecilku hanya saja dengan
ukuran jumbo.
Sekarang,
biarakanlah langit dan seluruh penduduknya sebagai saksi perjalananmu menuju keridhoan
Nya. Menjadikan Al Quran sebagai pegangan utamamu dalam melangkah. Menjadikan sabar
dan Shalat sebagai penolongmu. Menempatkan orang-orang sholeh sebagai
sahabat-sahabat tempatmu berbagi. Dan kelak, ketika saatnya tiba dapat
menghadiahkan syurga untuk Bapak Ibu.
Memutuskan
untuk memosting tulisan ini,
Karena
menjadi kakak adalah amanah besar
Untuk seluruh
kakak di muka bumi
Alif
Laam Miim, 14 Mei 2012